Kamis, 08 September 2016

NARASI SD N KEDUNGUTER


Assalamualaikum, kali ini saya akan membagikan narasi singkat mengenai SD N KEDUNGUTER yang terletak di kota Banyumas. Semoga bermanfaat.......

KELOMPOK TUGAS SEJARAH 

Anggota :
- Elsa Rahmi
- Indriani Eko c
- Ovantri Suginori
- Rizki Ardianto
- Rizky Nur Widada
- Visti Melani 

XI IPA 3 
SMA N BANYUMAS 
SD NEGERI
KEDUNGUTER





SD Negeri Kedunguter merupakan sebuah sekolah yang didirikan pada zaman kolonialisme Belanda dan sekarang digunakan  sebagai sekolah dasar bagi anak-anak di wilayah Banyumas. Bangunan SD Negeri Kedunguter ini termasuk  salah satu cagar budaya yang terletak di Jl. Karangsawah No. 542 Kedunguter, Banyumas dan didirikan oleh para tawanan Belanda sekitar tahun 1912. Tujuan utama dari pendirian bangunan tersebut yaitu sebagai HIS ( Hollandsch – Indlandsch School ) , yaitu sekoah pada jaman penjajahan Belanda.
            Beberapa tahun kemudian, bangunan tersebut digunakan sebagai Sekolah Rakjat, dimana Sekolah Rakyat tesebut dibagi menjadi 2, yaitu Sekolah Rakyat 1 dan Sekolah Rakyat 4. Sedangkan Sekolah Rakyat 2 dan3 tidak berada pada area bangunan tersebut, melainkan di sebuah tempat yang sekarang dikenal sebagai SD N 1 Sudagaran. Sekolah Rakyat merupakan sebuah sekolah yang ditujukan untuk pribumi. Sekolah Rakyat 1 ditujukan untuk para bangsawan, tokoh-tokoh terkemuka, dan putra-putri pegawai negeri. Sedangkan Sekolah Rakyat 4 ditujukan untuk rakyat biasa. Ketika bangunan tersebut masih bernama Sekolah Rakyat, saat pagi bangunan tersebut difungsikan sebagai Sekolah Rakyat, sedangkan saat sore hari dialihfungsikan menjadi SMN ( Sekolah Menengah Nasional ). Dahulu, mantan Gubernur Jawa Tengah periode 1974-1982, Soepardjo Rustam juga pernah bersekolah di sekolah ini. Hingga suatu ketika beliau mengadakan sayembara, “Barang siapa yang dapat menemukan bangku yang pernah beliau gunakan yang bertuliskan Soepardjo Rustam, maka akan mendapatkan hadiah dari beliau sendiri”. Akan tetapi, hingga beliau meninggal dunia, bahkan sampai saat ini belum ada yang menemukan bangku tersebut.

            Kemudian bangunan Sekolah Rakyat (SR) tersebut berubah nama menjadi SD Induk. SD Induk dibagi menjadi 2, yaitu SD Induk 1 dan 2.mengapa disebut sebagai SD Induk? Yup, hal itu karena jika sekolah-sekolah yang ada di sekitar  area Banyumas mengadakan ujian, maka ujian tersebut dilaksanakan di SD Induk. Setelah SD Induk, bangunan itu berganti nama lagi menjadi SD N Kedunguter. SD N Kedunguter dibagi menjadi 3 dalam 1 wilayah, yaitu SD N Kedunguter 1, 2, 3. Akan tetapi, setelah diadakannya Re – Grouping pada tahun 2006, sekolah sekolah tersebut dijadikan menjadi 1 sekolah yang bernama SD Negeri Kedunguter.

           
Sebenarnya, SD N Kedunguter ini belum diketahui pasti kapan tahun berdirinya. HIS pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1914. Sedangkan jika pendiriannya diacukan dengan pendirian SD N 1 Sudagaran, maka SD N Kedunguter ini dibangun sekitar tahun 1917-1918, hal ini karena SD N 1 Sudagaran sendiri didirikan pada tahun 1918. Bangunan SD N Kedunguter ini belum pernah direnovasi secara total. Mayoritas peninggalannya yaitu lantai, tiang penyangga, atap, pintu, jendela, dan kusen masih utuh hingga sekarang. Peninggalan lainnya yaitu SPILUT/ tempat bermain anak anak, meja bertuliskan SR, serta ruang kelas yang masih asli. Bangunan tersebut sangat kental dengan nuansa arsitektur khas Belanda, yang dibuktikan dengan bangunannya yang sangat kokoh, bahkan dibawah lantai bangunan tersebut terdapat pasir setinggi 75 cm. Sayangnya, peninggalan berupa dokumentasi sudah hilang karena renovasi yang tidak terstruktur serta gudang penyimpanan arsip-arsip yang sering dipindahkan.
     

      Hasil Gambar :